Dan Tak Mungkin

Title : Dan Tak Mungkin
Author: Hikaru Chan
Genre : Friendship, Romance
Type : One Shoot
Cast :
– Im Yoon A
– Lee Dong Hae
– Jung Soo Yeon (Jessica)

DON’T COPY THIS FANFICTION

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

Ini kisah tentang 3 sahabat yang mungkin ditakdirkan tak akan bersama selamanya. Meski begitu, persahabatan mereka akan tetap hidup untuk selamanya. Sahabat mungkin adalah orang paling dekat dengan kita setelah orang tua kita. Sahabat adalah tempat kita mencurahkan isi hati kita, melindungi satu sama lain, menerima kita apa adanya, berkata jujur meski akan melukai hati kita, akan senang apabila kita bahagia, akan sedih apabila kita sedih, selalu mendukung apapun keputusan kita, dsb. Pengertian sahabat seperti itulah yang tergambarkan oleh ketiga sahabat ini.

=====================FLASHBACK======================

Terlihat 3 orang anak kecil berumur sekitar 5 tahun sedang asyik bermain di sebuah taman yg tak terlalu ramai. 2 anak kecil tengah asyik bermain bola tendang. Tapi bukan dengan sesama laki-laki, melainkan laki-laki dengan perempuan. Sementara gadis kecil satunya sedang duduk manis di pinggir lapangan, melihat kedua temannya itu bermain sambil memeluk boneka beruang putihnya yang lumayan besar.

“ayo, coba sini tendang!” teriak gadis yang sedang bermain bola itu. Gadis yang terlihat seperti anak laki-laki saat itu. Bajunya yang berkesan sporty dengan memakai celana pendek dan kaos biasa dengan sebuah topi bertengger di kepalanya dan rambut pendeknya yang dikuncir kebelakang.

“bener ya? Liat tendangan aku nih!” ucap anak laki-laki yang juga sedang bermain bola. Ia menendang bola itu dengan tenaga kecilnya.

Tiba-tiba…

BUUUKK..!!

Bola itu meleset jauh, dan kini bola itu justru mengenai kepala seorang gadis manis yang sedang duduk itu.

Dan..

“Huuweeee…!!” tangis gadis manis itu yang berkesan lembut dengan roknya yang bermekaran dengan indahnya dan bando pita yang terukir manis di rambut indahnya.

Mendengar tangisan itu, langsung saja anak perempuan dan laki-laki itu yang sedang bermain bola menghampiri gadis yang tengah menangis itu.

“Omona.. mianhae.. aku ga sengaja.. kamu ga apa-apa kan?” ucap anak laki-laki itu dengan perasaan bersalahnya.
“tuh kan, kamu sih! Nendangnya kekencengan! Jadi kena dia kan! Cepet minta maaf!” ucap anak perempuan yang tomboy itu sambil menunjuk anak laki-laki itu.
“a, aku kan udah minta maaf..” ucap anak laki-laki itu yang kini ingin menangis. *maklum, kan masih anak2.. 😛
“minta maaf lagi..! dia masih kesakitan tuh!” omel anak tomboy itu lagi.
“ma, maafin aku ya..” ucap anak laki-laki itu kepada gadis yang masih menangis.
“a.. appooo(sakit)..” rengek gadis itu sambil terus memegangi kepalanya.
“kaan.. malah tambah nangis.. sakit banget tuh pasti.. kamu sih!” ucap gadis tomboy itu yang terus menyalahkan anak laki-laki itu.
“a, aku kan udah mi.. minta… ma.. ma.. huwaaaa…!!” ucap anak laki-laki itu terbata-bata dan akhirnya menangis.
“eh? Loh.. kok jadi kamu yang nangis sih?” ucap gadis manis itu setelah selesai menangis.
“ha, habis.. aku.. huwaa..!!” tangis anak laki-laki itu yang semakin kejer.
“hahaha.. ya ampun.. kamu ko jadi ikut nangis sih? Maafin aku deh yaa..” ucap gadis tomboy itu sambil mengulurkan jari kelingkingnya.
“haha.. iya.. kamu ko jadi ikutan nangis sih? Haha.. lucu deh..” tawa gadis yang satunya.
“ka, kamu ga marah sama aku?” Tanya anak laki-laki itu.
“engga..” jawab gadis yang tadi terkena bola itu sambil tersenyum manis.
“gomawo..” ucap anak laki-laki itu lagi.
“jadi kamu mau ga maafin aku?” ucap anak tomboy yg masih mengulurkan jari kelingkingnya.
“iya!” ucap anak laki-laki itu sambil mengaitkan jari kelingkingnya di jari kelingking gadis tomboy itu.
“nah.. gitu dong! Jadi ga ada yang berantem lagi kan?” ucap gadis yang memeluk boneka itu dengan ceria.

Mereka semua pun mengangguk dan tertawa bersama. Sungguh pemandangan yang indah, melihat anak-anak tertawa dengan bahagianya.

===================FLASHBACK END================

Itulah kisah awal mereka yang menyebabkan hubungan antara masing-masingnya semakin dekat dan tak bisa di pisahkan.

Kini, waktu telah berlalu. 13 tahun berlalu. Mereka kini telah beranjak dewasa. Kini mereka telah menduduki kelas 3 SMA.

***

Di sebuah rumah sederhana berwarna putih.

“IM YOONAAAAA..!!!” teriak dua orang remaja sambil menggoyang-goyangkan tubuh teman lainnya, berusaha membangunkan seseorang di tempat tidurnya.

“hwaaa..!!” teriak gadis yang baru bangun itu yang ternyata bernama Im Yoon A, atau biasa dipanggil Yoona. Gadis tomboy yang sangat suka olahraga basket dan karate. gadis yang sangat manis dan cantik. Disukai banyak orang, namun akibat tingkah lakunya yang seperti seorang namja, tak ada seorang pun yang berani menyatakan cintanya. Meski begitu dia amat akrab dengan mereka dan juga teman-teman perempuannya. Tipe gadis yang ceria dan sedikit nyablak.

“Yoong! Bangun! Udah jam berapa nih? bisa-bisa kita telat nanti!” ucap seorang remaja laki-laki yang bernama Lee Dong Hae atau biasa dipanggil Donghae. Seorang namja yang gampang menangis. Sering dibilang seperti anak perempuan, tapi meski begitu Donghae itu selalu melindungi kedua sahabatnya, apapun yang terjadi. Tipe namja yang setia, perhatian, dan rela berkorban.

Dan satu sahabat mereka lagi. Bernama..

“Yoong! Ayo bangun! Kita mesti buru-buru nih kalau tidak mau telat!” ucap gadis manis yang tak lain dan tak bukan bernama Jung Soo Yeon yang biasa dipanggil Jessica. Gadis manis yang memiliki suara emas. Dia ini biasa dianggap sebagai ‘ibu’ dalam persahabatan mereka, karena sifatnya yang lemah lembut, perhatian, peka, dan tentunya baik hati. Dia juga salah satu gadis yang paling diincar di sekolahnya. Sudah banyak namja yang memintanya menjadi yeojachingu mereka, tapi semuanya Jessica tolak dengan lembut. Entah apa yang membuatnya bisa menolak semua namja itu.

Mereka bersahabat dari saat mereka masih kanak-kanak. Rumah yang saling bersampingan (Donghae-Yoona-Jessica) membuat hubungan mereka tambah dekat. Mereka sudah seperti layaknya saudara. Mereka sudah terbiasa rumah atau bahkan kamarnya dimasuki sahabat-sahabatnya. Begitu pula dengan orang-orang rumah yang sudah terbiasa dengan kedatangan mereka.

“hoaam.. jam berapa sih?” Tanya Yoona yang matanya masih merem melek.
“ini udah jam setengah tujuh, paboya..!!” teriak Donghae sambil menunjukkan jarum jam yang dipakainya.
“mwo??? Jam setengah tujuh?? wah.. gawat-gawat.. harus cepet-cepet mandi nih!” panik Yoona yang langsung berlari ke kamar mandinya yang terletak di kamarnya.
“jangan lama-lama ya yoong..” ucap Jessica lembut meski hatinya sedang ketar-ketir takut terlambat.
“bener! kamu kan mandinya selalu lama, yoong! 15 menit baru kelar!” ucap Donghae ngedumel.

Tiba-tiba…

BUUUKK…!!!

“Ikaaaaan!! Keluar dari kamarku..! Aku mau mandi nih..!!” teriak Yoona yang langsung memasuki kamar mandinya.

Sebuah bantal berhasil mendarat di kepala Donghae. Jelas saja Donghae kaget, sedang asyik-asyik mendengar lagu Super Junior menggunakan headset malah terkena timpuk bantal. Ditambah pengusiran yang tidak mengenakkan.
Dengan perasaan kesal, Donghae pun keluar dari kamar Yoona.

“dasar yeoja menyebalkan! Masih mending di bangunin, malah diusir! Dapet bonus timpukan bantal juga lagi! Ckckck.. perempuan jaman sekarang makin aneh aja..” omel Donghae.

Jessica yang melihat tingkah kedua sahabatnya itu hanya tertawa. Melihat mereka yang selalu bertengkar sudah biasa bagi Jessica. Ia pun merasa tenang-tenang saja, toh nanti pasti bakal baikan lagi dengan sendirinya.

***

Di sekolah.

“fyuuh.. untung belum terlambat..” ucap Yoona lega setelah sampai di kelasnya.
“ne.. syukur deh kalau gak terlambat..” ucap Jessica yang langsung menduduki kursinya disamping Yoona.
“dasar ya kalian berdua! Aku nih yang sport jantung gara-gara harus nyetir ngebut! Takut ketilang tau!” omel Donghae yang duduk di belakang mereka.
“yee.. adanya juga kita yang sport jantung takut kamu nabrak anak orang!” balas Yoona.
“rese kau Yoong..!” omel Indra lagi.

Kemudian, guru kimia mereka memasuki ruangan. Yoona, Donghae, maupun Jessica menghentikan obrolan mereka.

Di tengah-tengah pelajaran.

“eh, depan! Pinjem pulpen dong.. pulpenku abis nih.” ucap Donghae setengah berbisik.
“gak ada..! ini pulpenku satu-satunya..!” jawab Yoona yang menunjukkan pulpen hitamnya.
“ah.. kalo kamu mah sama aja kayak aku!” ucap Donghae lagi.
“Kamu ada gak jes?” Tanya Donghae kepada Jessica.
“ne?.. a, ada kok.. nih..!” ucap Jessica yang langsung menyodorkan pulpennya.
“nah gitu dong.. ini baru sahabatku! gomawo ya jes..!” ucap Donghae sambil mengacak-ngacakkan rambut coklat Jessica yang saat itu tergerai dengan indahnya.
“N, ne.. sama-sama hae..” jawab Jessica dengan wajah memerah.

Yoona memperhatikan wajah Jessica yang memerah. Dia tau semuanya. Dia tau apa penyebab wajah Jessica memerah. Dia tahu sebuah rahasia besar Jessica.

Jessica memang sejak dulu menyukai Donghae. Mungkin karena Donghae selalu melindungi dirinya, selalu bersamanya. Hingga membuat Jessica memiliki perasaan berbeda pada Donghae. Hal ini lah yang menjadi alasan Jessica menolak semua namja yang berusaha mendekatinya. Dan Jessica sendiri pernah memberitahukan perasaan itu pada Yoona karena ia tak sanggup memendamnya sendiri.

“ehem.. ehem.. seneng nih kayaknya.. hehe..” goda Yoona kepada Jessica.
“a, apaan sih kamu yoong! Rese deh..” ucap Jessica malu.
“haha.. gak usah di tutupin, juga udah keliatan kali, sica sayang..” ucap Yoona.

“woy, jangan berisik!” ucap Donghae jail sambil menarik rambut Yoona yang saat itu dikuncir kuda.
“auw..! apaan sih ikan! Ikut campur aja deh!” omel Yoona.

Tiba-tiba

“IM YOONAAA..!!” panggil guru kimianya saat mengetahui Yoona tidak memperhatikan pelajarannya.
“N, ne!” ucap Yoona kaget.
“sedang apa kamu?! Coba maju kedepan! Kerjakan soal di papan tulis ini!” perintah songsaenim itu.
“ba, baik..” ucap Yoona pasrah sambil berjalan kearah papan tulis.

‘duuh.. aku gak ngerti ini.. gimana caranya aku ngerjain kalau belum pernah di ajarin??’ batin Yoona panik.

Yoona melirik kesana kemari. Dilihatnya Jessica sedang melambaikan tangannya tepat di atas meja. Otomatis Yoona melirik kearah Jessica. Dengan bermodal buku, Jessica membantu Yoona yang sedang dihukum itu. Sementara Donghae masih cekikikan gak jelas.

Setelah melewati ‘pembicaraan tanpa suara’ antara Yoona dan Jessica, akhirnya Yoona berhasil menyelesaikan soal yang ada di papan tulis itu.

“hmm.. bagus, sekarang kamu boleh duduk..” perintah songsaenim.
“ne, kamsahamnida..” ucap Yoona yang langsung kembali ke tempat duduknya.

Sebelum duduk, Yoona sempat memplototi Donghae dengan tatapan –tunggu-pembalasanku- itu. Kemudian Yoona duduk di kursinya yang langsung menoleh ke Jessica.

“Thanks ice princess..” ucap Yoona sambil melemparkan senyum manisnya. Jessica hanya membalas dengan anggukan dan senyuman.

***

Saat jam istirahat.

“LEE DONGHAEEEE!!!” teriak Yoona sambil mulai mengejar Donghae.
“hwaa.. gawat nih..!” ujar Donghae yang berusaha kabur dari Yoona.
“Ikaaan..!! Kau harus terima pembalasanku..!!!” teriak Yoona di tengah kegiatan mengejar Donghae.
“ampun yoong..! ampuuun..!” ucap Donghae yang masih berusaha menjauh dari Yoona.
“uuh.. awas kau Lee Dong Hae..!! lihat saja kalau kamu sudah ketangkep, gak akan kuberi ampun..!!” ucap Yoona gemas. Donghae semakin mempercepat larinya karena takut di terkam(?) Yoona.

Sementara mereka sedang lari-larian gak jelas ditambah teriak-teriakan yang juga gak jelas, ada seorang gadis manis yang lebih memilih duduk diam dan menonton kegiatan ‘ga jelas’ nya mereka. Siapa lagi kalau bukan Jessica, sahabat mereka yang paling kalem dan dewasa. Jessica hanya bisa ketawa ketiwi sendiri melihat tingkah sahabat-sahabatnya yang sudah biasa.

Beberapa menit kemudian.

“hosh.. hosh.. Ikaaan.. a.. awas.. ya.. aku.. bakal.. bales perbuatanmu..!” ucap Yoona terbata-bata karena kelelahan.

Kini keduanya sudah tak lagi melakukan kegiatan ‘ga jelas’ mereka. Terlihat mereka sudah mulai kelelahan dan mereka pun telah berhenti berlarian. Mereka sedang bersender di benda yang ada di sekitar. Tentu saja di tempat yang terpisah. Donghae sedang bersender di dinding kelasnya. Sementara Yoona membuat kursi yang ada di sebelahnya sebagai penahan tubuhnya yang sudah kelelahan.

“hosh.. udah dong.. hosh.. yoong.. aku.. udah.. ca.. peek..” ucap Donghae dengan nafas yang masih tersenggal-senggal.
“sudah-sudah.. kalian ini ya, selalu saja bertengkar.. gak capek apa? Sekarang gini, aku mau ngasih tau kalau nanti aku pulangnya gak bareng sama kalian. Aku harus ke ruang auditorium. aku kan ikut lomba nyanyi. Penyeleksiannya hari ini, jadi aku gak bisa pulang bareng kalian. Gak apa-apa kan?” Tanya Jessica pada akhirnya.
“wah.. jadi penilaiannya hari ini ya? aku sampai lupa! aku doain deh, mudah-mudahan sahabatku yang paling baik ini bisa lolos seleksi! Amien! Berjuang ya Jess! aku akan selalu dukung kamu!” ucap Yoona memberi semangat.
“iya.. makasih ya Yoong-ku sayang..” ucap Jessica sambil memeluk sahabatnya itu.
“oh iya ya.. Jessica kan ikut lomba menyanyi ya.. Aku juga akan selalu support kamu Jess! Kamu harus semangat ya!” ucap Donghae yang ikut menyemangati Jessica.
“ne, gomawoyo..” ucap Jessica dengan senyum termanisnya.
“gak di peluk jess?” ucap Donghae.
“ne?” Jessica sudah tampak gugup.
“ikan mesum! Gak ada jatah peluk-pelukan! Bukan mukhrim!” Yoona menyingkirkan wajah Donghae menjauh dari Jessica.
“sudahlah jess, ikan bodoh itu abaikan saja.” lanjut Yoona.
“dasar kau cerewet! oh iya, aku mau ke kantin nih.. laper.. mumpung masih ada waktu.. pada mau ikut gak?” tawar Donghae.
“aku enggak mau ah.. capek..” jawab Yoona.
“yee.. siapa juga yang ngajak kamu..!” ucap Donghae mulai usil. Yoona sudah bersiap-siap melepas salah satu sepatunya dan berencana akan dilemparkannya ke wajah Donghae yang menyebalkan.
“ampun yoong.. ampun.. aku Cuma bercanda. Damai, oke?” ujar Donghae panik sambil membentuk kedua jarinya membentuk huruf V.
“lagian kamunya nyebelin!” omel Yoona.
“hehe.. ampun bang. Lalu, kamu gimana jess? Mau ikut gak?” Tanya Donghae lagi.
“emm.. enggak deh. Aku masih kenyang.” ucap Jessica lembut.
“oh.. okelah kalau begitu. Aku cabut dulu ya..!” Donghae pun meninggalkan kelasnya dan berjalan ke arah kantin.

Setelah Donghae hilang dari pandangan. Jessica langsung menghampiri Yoona yang masih terduduk lemas di kursinya.

“Yoong, aku boleh minta tolong gak?” Tanya Jessica dengan manisnya.
“eumn? Boleh.. minta tolong apa?” Tanya Yoona kini.
“kamu kan nanti pulang bareng Donghae, bisa tolong bilangin ke dia ga? Suruh dia dateng ke taman komplek kita jam 4 sore. Bisa?” ucap Jessica.
“loh? Emang mau ngapain?” Tanya Yoona penasaran.
“aku mau menyatakan perasaanku ke dia yoong! Akhirnya setelah sekian lama aku memendam perasaan ini, aku bisa juga punya keberanian buat ngungkapinnya ke dia.” ucap Jessica senang.

DEG!

Jantung Yoona rasanya berhenti sejenak, berusaha mencermati omongan Jessica barusan.

‘Jessica.. ma, mau.. ngungkapin perasaannya ke.. Donghae?’ batin Yoona tak percaya.

Perlu kalian ketahui, Yoona sebenarnya juga sudah menyukai Donghae. Namun, ia menyukainya setelah Jessica menyukai Donghae terlebih dahulu. Awalnya Yoona sendiri tak percaya dengan perasaannya itu, tapi setelah ia cermati baik-baik ternyata dia benar-benar jatuh hati dengan sahabatnya sendiri. Sebenarnya Yoona merasa tak masalah kalau ia punya perasaan itu, namun semenjak Jessica menceritakan tentang perasaan yang sama pada Donghae, Yoona menjadi shock. Ia selalu menyesal karna telah menyukai Donghae. Ia tak mau Jessica menjadi sedih dan marah padanya, padahal selama ini Jessicalah yang selalu ada saat ia butuh, selalu menjadi sahabat yang paling mengerti dirinya. Tak pernah sekalipun Jessica marah-marah padanya, karena Jessica selalu bersikap lemah lembut dan berpikiran dewasa dalam menghadapi setiap masalah. Itulah yang menyebabkan Yoona menyesal telah menyukai Donghae.

Selain itu, ia juga tak ingin membuat persahabatannya hancur karena keegoisan dirinya. Yoona selalu berusaha membuang perasaan sukanya pada Donghae jauh-jauh. Berharap ia tak pernah memiliki perasaan itu. Dan berharap semuanya akan kembali seperti dulu. Namun, semakin Yoona membuang perasaannya pada Donghae, semakin ia tak bisa melupakan perasaannya itu. Sampai saat ini, perasaan itu masih tersimpan rapih di hati Yoona. Meski ia telah berhasil menutupinya di hadapan semua orang, ia masih tak bisa menghilangkan perasaan itu.

“yoong? Yoona!!” panggil Jessica membuyarkan lamunan Yoona.
“eh, ne.. maaf sica, tiba-tiba tadi aku kepikiran soal yang dikasih tadi.” ucap Yoona berbohong.
“oh iya. gak apa-apa kok. Trus gimana? Kamu mau kan bantuin aku?” Tanya Jessica lagi.
“eumm.. gimana ya??” ucap Yoona seolah sedang menimbang-nimbang. Jessica menunggu jawaban Yoona dengan perasaan yang tak karuan.
“tentu aja aku mau!!” ucap Yoona yang langsung memeluk Jessica. Membuat hati Jessica menjadi lega.
“gomawo yoong.. kamu emang baik banget deh!” ujar Jessica senang.

Yoona hanya bisa tersenyum miris.

***

Pulang sekolah.

“aku duluan ya.. udah ditunggu nih!” pamit Jessica sambil melambaikan tangannya dan berjalan keluar.
“iya, jess.. semoga berhasil yaa!” ucap Yoona yang membalas lambaian Jessica.
“good luck, Jess..!” ucap Donghae sedikit teriak sambil mengacungkan ibu jarinya.

Jessica membalas dengan seulas senyuman manis. Ia pun hilang dari pandangan.

“pulang yuk!” ajak Donghae.
“diih.. siapa kamu ngajak-ngajak aku?” ucap Yoona sinis yang niatnya hanya bercanda.
“oh, gitu. Oke, berarti aku gak usah anterin kamu pulang! Biarin aja kamu naik angkot sendirian!” ucap Donghae yang memang membawa mobil.
“yaah.. Si ikan marah. Jangan marah gitu dong. Aku kan Cuma bercanda. Jangan marah ya? Oke? Oke?” rayu Yoona.
“hmm.. iya-iya! udah yuk pulang! Keburu sore nih!” ajak Donghae lagi yang langsung menarik tangan Yoona.

***

Di perjalanan.

Suasana hening. Hanya alunan lagu yang terdengar dari radio di mobil Donghae. Yoona hanya melamun memikirkan ucapan Jessica yang katanya akan menyatakan perasaannya ke Donghae sore ini. Sementara Donghae malah asyik mengikuti nada lagu yang di putar dengan siul-an dan goyangan kepala.

“mm.. Hae?” Panggil Yoona tiba-tiba.
“ya? Kenapa yoong?” sahut Donghae yang langsung memberhentikan kegiatan siul nya.
“menurut kamu, Jessica itu gimana?” Tanya Yoona yang membuat Donghae tertawa.
“hahaha.. aneh kamu yoong!” tawa Donghae.
“loh, kok malah ketawa sih? Di tanyain juga!” ucap Yoona heran.
“hehe.. mianhae, lagian kamu nanyanya yang aneh-aneh. Udah tau Jessica sahabat kita dari dulu, masih aja kamu nanya menurut aku..” ucap Donghae.
“yaa.. kan aku Cuma mau tau. Emang gak boleh?” Tanya Yoona lagi.
“ya boleh lah. Menurut aku nih ya. Jessica itu orangnya lembut, baik, kalem, dewasa, perhatian, pintar, ceria. Ya.. yang pasti beda jauh sama kamulah!” jelas Donghae.
“hah? Beda jauh gimana?” Tanya Yoona penasaran.
“ya beda! Kamu itu kan cerewet, galak, jorok, pecicilan, kasar, dan-” belum sempat Donghae menyelesaikan omongannya, jitakan keras dari Yoona mampir di kepala Donghae.
“auw..!! Appo! Kamu tuh ya, gak bisa apa lembutan dikit aja. Kalau kayak gini terus, bisa babak belur nih badanku!” omel Donghae.
“lebay banget sih! Lagian suruh siapa kamu ngatain aku?!” balas Yoona.
“Aku gak ngatain kamu! Aku kan Cuma jawab pertanyaan dari kamu!”
“tapi sama aja ngatain!”
“enggak!”
“iya!”
“enggak!”
“iya!”
“enggak!”
“i- hwaaa.. awas hae, ada pohon tuh!!” teriak Yoona panik.

Donghae yang dari tadi memang kurang konsentrasi menyetir langsung melihat ke depan. Benar saja, tepat di depannya terdapat pohon besar. Belum sempat Donghae mengelak, mobilnya sudah terlanjur menghantam keras pohon besar itu.

BRRAAAAKKK…!!!

Mobil Donghae sukses menabrak pohon yang ada di depannya.

“aduuh! ap.. ppoo.. Yoong? kamu.. gak apa-apa kan?” Tanya Donghae dengan kepala yang sedikit terluka. Ia berusaha menoleh ke bangku Yoona.
“Yoong? YOONAAA..!!!” teriak Donghae begitu melihat Yoona pingsan dengan luka yang cukup parah.
“yoong.. bangun yoong.. kamu gak apa-apa kan? Yoona, ayo bangun.. jebal, buka mata kamu, Im Yoona!!” ucap Donghae yang berusaha membangunkan Yoona.

Orang-orang mulai menghampiri mobil Donghae berusaha menolong. Mereka langsung memanggil ambulans.

***

Di rumah sakit terdekat.

Yoona sedang di periksa oleh dokter. Sementara Donghae sedang menunggu di depan ruangan tersebut dengan perban di kepalanya.

Setelah menunggu cukup lama, sang Doketer keluar dari ruangan Yoona.

“gimana dok? Teman saya baik-baik saja kan? Dia gak kenapa-kenapa kan?” Tanya DOnghae khawatir.
“lukanya telah berhasil diobati. Tapi, ternyata dia memiliki suatu penyakit yang sudah mencapai stadium yang berbahaya. Jadi mungkin hidupnya sudah tak lama lagi. Hanya dia dan Tuhan lah yg bisa merubahnya.” jelas dokter itu.
“pe, penyakit? Tapi saya sudah boleh masuk kan dok?” Tanya Donghae.
“iya, silahkan masuk.” jawab dokter itu.
“ma, makasih dok.” Ucap Donghae yang langsung memasuki ruangan Yoona di rawat.

Di kamar rawat tempat Yoona berada, Donghae berdiri terdiam melihat sahabatnya berbaring dengan lemahnya. Dengan tatapan nanar, Donghae menghampiri sahabatnya itu. Ia duduk di sebelah ranjangnya dan menggenggam erat tangan Yoona yang masih belum sadar dari pingsannya.

Donghae merasa amat bersalah karena tak bisa menjaga sahabatnya yang satu ini. Ia terus menyesali dirinya. Donghae tertunduk lemas. Hingga akhirnya tangan Yoona menunjukkan pergerakan. Donghae yang merasakannya langsung menoleh ke Yoona.

“Yoong? Kamu sudah sadar? Kamu gak apa-apa kan?” Tanya Donghae kepada Yoona yang sepertinya akan sadar.
Perlahan-lahan Yoona membuka kedua matanya.
“a, aku dimana?” tanyanya lemah entah pada siapa.
“Kamu di rumah sakit. Tadi kita kecelakaan.” jawab Donghae dengan tatapan lega melihat Yoona yang telah sadar.

Yoona langsung menengok kearah sumber suara. Dilihatnya Donghae sedang menatap senang ke arahnya.

“Donghae? Kamu gak apa-apa kan? Kamu baik-baik a- aduh!” rintih Yoona memotong omongannya.
“Yoong? Kamu gak apa-apa? Lebih baik kamu jangan banyak bergerak dulu. Nanti malah tambah parah.” nasihat Donghae.
Yoona mengangguk. Lalu, ia melihat jam dinding yang kebetulan ada di depannya. Jam menunjukkan pukul 15.20.

Tiba-tiba Yoona langsung teringat janjinya pada Jessica untuk menyuruh DOnghae menjumpainya di taman sore ini.

“Jessica!” ucap Yoona spontan.
“oh iya, Jessica! Aku lupa ngabarin dia! Saking khawatirnya sama kamu, aku jadi lupa ngabarin dia deh! Aku telpon sekarang aja ya?” ucap Donghae.
“Andwae!!” teriak Yoona langsung.
“Waeyo?” Tanya Donghae heran.
“Aku gak mau ngerusak kebahagiaannya yang sudah berhasil lolos..” ucap Yoona. Sebenarnya ada alasan lain, yaitu Yoona gak mau merusak semua rencana Jessica saat itu.
“tapi kan..”
“kumohon, aku gak mau ngerepotin dia, dia udah terlalu sering aku repotin.” pinta Yoona.
“yasudahlah, kalau itu memang mau kamu..” ucap Donghae meski sebenarnya ia masih heran.
“gomawo hae..” ucap Yoona tersenyum. Ia kembali menidurkan dirinya ke kasur.

Suasana diam terjadi beberapa saat. Hingga akhirnya Donghae memberanikan diri unruk berbicara.

“yoong.. aku mau nanya sesuatu sama kamu.” ucap Donghae.

Yoona pun menoleh penasaran kearah Donghae.

“nanya apa?” tanyanya.
“kamu.. sejak kapan punya penyakit itu?” Tanya Donghae hati-hati.
“pe, penyakit? Penyakit apa?” Tanya Yoona kaget dan berpura-pura.
“Im Yoona, kamu jangan bohongin aku lagi. Aku sudah tau semuanya.” ucap Donghae lagi.
“ka, kamu ngomong apa sih! Aku gak ngerti!” ucap Yoona memalingkan wajah takutnya.
“Yoona! Kamu lihat aku! Cerita sama aku! Aku akan ngebantu kamu sebisa mungkin!” ucap Donghae yang memegang wajah Yoona, memaksanya agar dirinya menghadap Donghae.

Yoona yang melihat Donghae bersungguh-sungguh, akhirnya luluh juga. Ia menarik nafas panjang dan memulai menceritakan tentang penyakitnya itu.

“Aku.. sebenernya mengidap penyakit kanker hati.” ucap Yoona mulai bercerita.
“kanker hati?” Tanya Donghae tak percaya. Yoona hanya bisa mengangguk pelan.
“ne, dan itu sudah mencapai stadium akhir. Aku sadar kalau aku punya penyakit ini waktu aku masih kelas 2 SMP. Aku bener-bener syok saat aku tau itu. Aku berusaha untuk menyembunyikan penyakit ini biar aku gak ngerepotin kalian. Bahkan, orang tuaku gak tau kalau aku punya penyakit ini. Aku bener-bener gak mau bikin mereka khawatir dan repot gara-gara penyakitku ini. Setiap minggu aku sempetin periksa ke rumah sakit terdekat. Aku selalu berharap kalau aku bisa sembuh dari penyakit ini. Tapi ternyata, penyakitku ini malah tambah parah..” cerita Yoona.

Donghae mendengarkan semuanya dengan perasaan yang tak menentu.
Yoona menarik nafas sebentar dan kembali bercerita.

“..padahal aku sudah berusaha sekuatku untuk menyembunyikan penyakitku ini. Tapi, kamu malah jadi orang pertama yang tau penyakit yang selama ini aku sembunyiin..” Yoona berhenti sejenak.
“Hae.. kumohon, jangan kasih tau siapa-siapa tentang penyakitku ini. Sampai aku pergi, aku gak mau ada yang tau tentang penyakitku. Jebal, Hae.. Kamu bisa kan jaga rahasia ini?” mohon Yoona dengan wajah memelas.
“Yoong.. terus terang aku gak tega ngeliat kamu kayak gini. Tapi, karena ini permintaanmu. Aku gak bakal ngasih tau siapa-siapa sampai waktu yang tepat.” ucap Donghae.
“gomawo. Kamu emang selalu menjadi yang terbaik buat aku. Tapi, aku sudah gak kuat lagi. Sepertinya gak lama lagi aku bakal pergi ninggalin kalian semua..” ucap Yoona lirih.
“Yoong, kamu jangan ngomong gitu dong. Aku gak mau kehilangan kamu. aku.. aku sayang sama kamu yoong.. Lebih dari rasa sayang seorang sahabat. Aku bener-bener sayang dan gak mau kehilangan kamu yoong. Saranghae..” ujar Donghae sambil menggenggam kedua tangan Yoona dan memandangnya lembut, penuh kasih sayang.
Mendengar pernyataan Donghae tadi, Yoona pun kaget. Ia benar-benar gak menyangka ternyata Donghae memiliki perasaan yang sama dengannya. Ia begitu senang, namun disisi lain ia merasa bersalah kepada Jessica.

“Mianhae, aku gak bisa.. Aku tau, waktuku udah gak lama lagi. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa. Bukan aku yang pantas ada di sisimu, Lee Dong Hae..” ucap Yoona.
“tapi Yoong, aku sayangnya sama kamu!” ucap Donghae tegas.
“Hae! Kumohon, kamu harus kuat, aku gak mau liat kamu kayak gini. Aku harap kamu bisa lupain perasaan kamu itu..” ucap Yoona perih.
“Im Yoona, kenapa sih kamu kayak gini? Aku gak mau kehilangan kamu..” ucap Donghae lagi.
“mianhae.. Jeongmal mianhae. Aku bener-bener gak bisa. Aku udah gak kuat lagi..” lagi-lagi Yoona berhenti sejenak. Donghae berusaha menerima semua ucapan Yoona.

“diluar sana, ada seseorang yang sayang banget sama kamu dan aku pikir dia memang pantas buat kamu. Aku yakin, dia bisa jagain kamu dan aku yakin, kamu pasti juga bisa jagain dan sayangin dia..”
“aku ingin kamu pergi ke taman komplek kita. Temui dia disana. Buatlah keputusan yang baik hae.. Aku gak mau kamu nyesel nantinya. Aku yakin, kamu pasti bakal bahagia sama dia..”
“tapi yoong, aku mau ada di samping kamu di saat terakhir kamu..” pinta Donghae.
“enggak, kamu gak boleh kayak gini! Aku gak mau, gara-gara aku, kamu jadi menyesal nantinya. Kamu gak boleh ngecewain dia. Kamu harus segera ke taman itu. Temui dia, dan bahagiakan dia. Aku tau kamu sanggup, Donghae..” ujar Yoona.
“tapi..”
“Aku akan baik-baik saja kok. Kamu tenang aja. Sekarang kamu harus pergi ke taman itu! cepetan!” perintah Yoona.
“maafin aku yoong. Aku akan selalu sayang sama kamu. Jadi tolong, jangan paksa aku melupakan perasaanku padamu.” ucap Donghae sambil mengecup lembut kening Yoona.

Dengan ragu, Donghae melangkahkan kaki nya pergi ke tempat yang Yoona minta.

‘Aku yang seharusnya minta maaf. Mianhaeyo, Lee Donghae..’ batin Yoona yang akhirnya meneteskan air matanya yang sejak tadi berusaha ia tahan.

***

Di tempat lain, seorang gadis sedang duduk manis menunggu seseorang.

Tiba-tiba ada seseorang yang datang dengan nafas tersenggal-senggal akibat lari.

“Donghae!” teriak gadis itu senang.
“Je, Jessica??” ucap namja itu kaget.
“Donghae, kamu kok lari-larian sih? Kamu gak apa-apa kan?” Tanya Jessica cemas.
“Aku gak apa-apa kok..” ucap Donghae tersenyum tipis.
“Kamu mau ngomong apa?” Tanya Donghae. Yang membuat Jessica langsung salting sendiri.
“a.. aku.. mau ngomong kalau.. aku.. su, suka sama kamu, Lee Dong Hae..” ucap Jessica menunduk dengan wajah yang sudah merah padam.
“ka, kamu.. mau kan jadi.. pacarku?” Tanya Jessica malu dan gugup yang masih belum berani menatap Donghae.

Donghae jelas kaget dengan pernyataan Jessica yang diluar dugaan. Namun, akhirnya ia tersenyum tipis.

‘jadi ini maksud kamu yoong. Sekarang aku mengerti..’ batin Donghae.

Perlahan Jessica memberanikan menatap Donghae. Dilihatnya Donghae yang sedang tersenyum.

Donghae pun menjawab mantap, “ne.. aku mau, Jessica..”

***

Di rumah sakit.

Keadaan Yoona benar-benar sudah kritis. Ia sudah tak kuat menahan semuanya. Ia merasa ini sudah waktunya ia pergi.

Dengan wajah yang masih meneteskan air mata, ia pun tersenyum dan berkata lirih, “semuanya, maafkan aku.. Aku sayang kalian semua..”

Dan akhirnya Yoona memejamkan kedua mata indahnya itu. Tertidur lelap untuk selamanya.

***

Di sebuah pemakaman tak jauh dari kota. Hujan turun seakan ikut merasakan kesedihan.

Beberapa orang berpakaian serba hitam sedang berduka cita di sebuah nisan yang bertuliskan ‘Im Yoon A’.

Setelah melakukan beberapa kegiatan yang dilakukan saat pemakaman pada umumnya. Beberapa orang sudah mulai pergi dari tempat itu. Namun, masih ada 2 orang yang memutuskan untuk tetap tinggal untuk sementara di samping kuburan itu.

Dia adalah Jessica dan Donghae. Amat susah bagi mereka untuk merelakan kepergian salah satu sahabatnya itu.
Jessica tak henti-hentinya menangis di pelukkan Donghae. Sementara Donghae hanya bisa menatap sedih kearah kuburan itu. Sesekali ia mengelus lembut rambut Jessica, berusaha menenangkan kekasihnya itu.

Kemudian, ada seseorang menghampiri mereka. Orang itu adalah eomma nya Yoona. Ia memberi sebuah amplop kepada mereka berdua.

“ini.. surat yang ditinggalkan Yoona. Surat ini ditemukan di meja yang ada di sebelah ranjang Yoona yang di rumah sakit. Saya pikir ini ditujukan untuk kalian berdua..” ucap eomma Yoona sambil memberikan surat itu.

Kemudian ia pergi meninggalkan mereka, karena ia tau mereka butuh waktu bersama sahabat-sahabat mereka.

‘surat?’ batin Donghae. Ia pun langsung membuka dan membaca isi surat itu bersama Jessica.

____________________________________________________

Untuk Jessica & Donghae,

Halo, sahabat-sahabatku yang aneh bin ajaib! Hehe.. Sedang apa nih? Jangan bilang kalau kalian lagi nangisin aku? Lihat saja kalau kalian sampai nangisin aku terus, nanti aku gentayangin loh! Biar tau rasa! Haha.. Senyum dong sahabat-sahabatku yang cantik dan ganteng.. ^o^
Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian semua. Maafin aku karena selalu menyusahkan kalian, maafin aku yang selalu bikin kalian marah, maafin aku yang selama ini selalu bertindak egois, maafin aku karena aku sudah menyembunyikan penyakitku ini. Aku hanya gak mau ngerepotin kalian, aku gak mau jadi beban buat kalian. Aku hanya mau melihat kalian berdua bisa terus tersenyum bahagia. Aku gak akan maafin diriku sendiri kalau sampai bikin kalian sedih. Maaf aku perginya tiba-tiba. Mungkin ini yang terbaik buatku maupun buat kalian. Karena Tuhan tau apa yang terbaik untuk kita. Aku minta maaf atas semua yang pernah aku lakukan yang mungkin kurang berkenan di hati kalian. Mianhaeyo.. Aku gak akan tenang kalau kalian belum maafin aku. Aku benar-benar minta maaf atas semua kekuranganku yang udah nyakitin hati kalian. Sekali lagi, jeongmal mianhae..

Aku menulis ini mau bilang makasih. Makasih buat kalian yang selalu ada buat aku, makasih buat kalian yang selalu menerimaku apa adanya, makasih buat kalian yang selalu bikin hidupku penuh warna dan canda tawa, makasih karena kalian selalu sabar menghadapi aku yang keras kepala ini, makasih karena kalian selalu ngedukung dan menyayangiku apa adanya, dan makasih karena kalian sudah mau menjadikanku sebagai sahabat kalian. Dan masih banyak makasih dariku untuk kalian yang tak terhitung jumlahnya. Makasih banyak ya.. ^_^

Buat Jessica, selamat ya udah lolos lomba menyanyi! Aku ikut senang, meski aku gak bisa hadir dalam kebahagiaan itu. Kamu harus tetap jadi yeoja yang kuat! Aku tau kamu pasti bisa! Aku harap kamu akan selalu menjadi yeoja yang baik, perhatian, bijaksana, peduli, dan feminim. Jangan seperti aku yang tomboy dan kasar, oke? Kamu juga harus tegas menghadapi namja seperti Donghae! Jangan mau kamu disakitin sama dia! Ya meskipun aku tau kalau Donghae gak akan seperti itu. Dan satu lagi, tetep tersenyum ya Jessica.. Senyum kamu itu sungguh manis, selalu bisa menenangkan hati orang lain. Aku akan selalu ingat senyuman kamu yang selalu bikin aku semangat!

Buat Donghae, ciee.. ciee.. ceritanya sudah jadian nih sama Jessica? Haha.. asyik-asyik! Dua sahabatku akhirnya bersatu juga! Sayang, aku gak bisa minta traktir kalian yang berbahagia. Huft.. haha.. just kidding, man! Aku senang banget ngeliat kalian berdua bersatu. Aku doain semoga kalian langgeng terus ya.. Jangan sampai putus! Kalau kamu berani nyakitin Jessica, aku samperin nanti loh! Jagain dia, oke bro? Aku harap kamu semakin gentle Hae! Tunjukkan kalau kamu bisa menjaganya dan membahagiakan Jessica! Aku tau kamu bisa. Kamu harus jadi namja yang pemberani, kuat, jujur, bijaksana, dan tetap perhatian terutama buat yeojachingumu sendiri! Jangan marah-marah melulu, nanti cepat tua loh! Oh ya, jailnya dikurangin oke? Kan sudah punya pacar, jaim dikit ya! Kasian Jessicanya tuh!

Well, mungkin hanya itu yang bisa aku sampaikan ke kalian. Aku harap kalian bisa memaafkan semua kesalahanku. Dan aku amat sangat berterima kasih sama kalian karena udah jadi bagian dari hidupku. Aku harap persahabatan kita akan terus abadi untuk selamanya sampai air di lautan habis, sampai ikan tak bisa hidup di air, sampai langit kehilangan matahari dan bulannya. Aku harap kita akan selalu bisa menjaga persahabatan ini.

Aku akan selalu sayang sama kalian. Aku gak akan melupakan kalian berdua. Untuk selamanya..

Salam Sayang,

Im Yoon A. Sahabat kalian yang ramah & baik hati :p

____________________________________________________

Tangisan Jessica semakin menjadi begitu ia membaca surat itu. Donghae semakin erat memeluk Jessica. Ia menatap langit yang mulai cerah. Matahari perlahan memunculkan dirinya dengan kehangatan. Donghae tersenyum melihat langit saat itu, seolah ia tersenyum kearah Yoona yang sudah ada di atas sana.

‘Makasih Yoong.. Aku senang punya sahabat seperti dirimu. Aku tidak akan pernah melupakanmu. Terima kasih karena waktu itu kamu sudah memberi tahuku tentang pilihanku. Sekarang aku sudah menemukan orang yang benar-benar aku sayang, dan itu semua berkat kamu yang telah mempersatukan kita. Aku janji, aku akan membahagiakan Jessica, aku janji aku akan selalu melindunginya dan selalu ada buat dia. Kerena aku tau, aku menyayanginya. Dia sudah jadi ice princessku yang selalu mewarnai hidupku. Aku benar-benar bersyukur karena sudah mendapatkannya. Maafkan aku yoong.. Bagiku kalian berdua adalah segalanya di hidupku. Aku gak mau kehilangan Jessica seperti aku kehilangan kamu Yoong.. Untuk perasaanku padamu, biarkan aku menyimpannya untuk selamanya. Jangan pernah paksa aku melupakan itu. Kau juga sangat berarti bagiku Yoong. Kalian berdua, adalah segalanya untukku. Gomawo yoong.. atas semua yang sudah kamu berikan ke kita berdua.’ Batin Donghae.

Donghae pun menoleh kearah putri es nya itu. Mencium keningnya lembut dan penuh kasih sayang. Ia tersenyum dan menggenggam tangan Jessica erat. Kemudian mengajaknya pergi dari tempat itu. Jessica pun sudah mulai bisa menerima kepergian Yoona. Ia sangat bahagia karena masih ada Donghae yang akan selalu sayang padanya.

Kedua sejoli itu pergi meninggalkan daerah pemakaman dengan tangan yang terus bergandengan dan memancarkan wajah yang lebih tenang dari sebelumnya.

Langit kini sudah cerah, seakan menggambarkan perasaan Yoona yang ikut tersenyum senang melihat kedua sahabatnya itu.

-The End-

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

Sebelumnya cerita ini sudah pernah di post dengan memakai nama pemain Kepompong, aku hanya merubah namanya dan sedikit memperbaikinya. Ini merupakan cerita One Shoot pertamaku, jadi mohon maaf kalau masih amat banyak kesalahan atau mungkin masih ada nama yang belum aku ganti.
Untuk pemainnya aku pilih YoonHae couple, mengingat banyak yang minta couple ini muncul di ff ku yang satunya.  Aku juga suka couple ini loh. meski akhirnya sad ending dan bukan jadi YoonHae couple. aku cuma mau menggambarkan kekuatan cinta mereka. *ea.. bahasanya berat >.<
Jessica dipilih soalnya pasangan Hae biasanya kan selain Yoona pasti Jessica. tadinya aku mau pilih Seohyun, karena kebetulan sifatnya pas, tapi gak enak juga kan kalau Seohyun mulu. hehe ^.^v
Maaf ya buat semua kesalahan yang ada. Hope you like it 🙂

2 Comments (+add yours?)

  1. AsnahPS
    Jul 13, 2011 @ 12:47:04

    Mianhae eonni, jeongmal mianhae.. Aku ngebayangin kalo jessica itu seohyun.. Soalnya aku lebih dapet feel sama seohyun.. Jessica kan dingin, jadi ga pantes peran yg feminim.. Hehehehe.. Bagus ko, hanya ada satu nama yg lupa kerubah.. Hohohoh.. Mian ya.. Eonni daebak deh pokoknya 🙂

    Reply

    • hikaruchans
      Jul 14, 2011 @ 04:35:08

      kyaaa… sudah kuduga! aku juga pas ngetiknya ga dapet feel. abis gimana, aku bingung. nanti salah kalo cast nya Seohyun mulu. tapi kalo jessica juga ga dapet feel nya. akhirnya gini deh jadinya.. mian ya saeng~~~~ 😦 mau di ganti, tapi covernya udah jadi. jadi, biarlah apa adanya, meski jelek..
      gapapa kok. aku malah seneng kalo kamu jujur ^o^
      makasih ya udah sempet baca + komen 😀
      maaf banget kalo cerita yg ini ga banget >.<

      Reply

Leave a comment